Selamat Datang Di Blog Iyan Al-Balangi.Terima kasih telah berkunjung.

Label

Monday, November 28, 2011

Kisah Fiktif Inspiratif (Part I)

Ini adalah sebuah kisah tentang sebuah negeri yang begitu makmur. Bahkan kemakmuranrannya telah mahsyur dan tersebar ke berbagai penjuru dunia. Konon, negeri ini telah menjadi negara yang terbesar dan adidaya pada masanya. Dunia menaruh hormat akan kedaulatan negara ini dan tak ada yang berani mengusik segala kebijakan dan keputusan yang  diambil oleh pemerintahannya. Negara ini berdiri pada 13 April 2020 dan bernama negara Kalimutu.
Negara ini memiliki sistem pertahananan terkuat baik dari dalam maupun luarnya. Tak ada pejabat yang berani korupsi, atau berkolusi, maupun bernepotisi. Sistem pertahanan dan peraturan hukum yang dibangun telah ditegakkan dengan begitu tegas dan tak memihak. Antara rakyat dan pejabat memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam hal hukum.  Baik laki-laki, wanita, maupun anak-anak dilindungi dari segala penganiyaan, penghinanaan, pelecehan nama baik, dan berbagai tindakan kedzaliman melawan hukum lainnya. Semua keteraturan dan ketentraman di negeri ini adalah prakarsa dari menteri pertahanan dalam negeri yang bekerja keras yaitu, Jeng Izha. Sementara itu, dari segi pertahanan luar negeri dikepalai oleh Abang Azmi. Kepiwaian Abang dalam memimpin dan mengendalikan sistem pertahanan telah diacungi jempol oleh berbagai negara luar. Tak ada satu jengkal tanah pun di negeri Kalimutu yang berani diinjak apalagi di rebut oleh negara lain terkecuali telah melalui perizinan dari menteri pertahanan luar negeri. Dan bahkan, tak ada satu pun warga negara Kalimutu yang menjadi warga negara asing atau pekerja di luar negeri memiliki ketakutan karena akan dianiaya atau diremahkan di negara tersebut karena hak keamanan mereka telah dijamin oleh menteri pertahanan luar negeri. Walhasil, dedikasi dua menteri ini dalam membangun dan membina pertahanan dalam dan luar negeri telah menjadikan negara Kalimutu sebagai negara berdaulat, dihormati, dan disegani.
Negara Kalimutu tak akan dikenal begitu cepat dan pesat oleh penduduk dunia tanpa kecanggihan sistem teknologi informasi dan komunikasi yang dimilikinya. Konon di negara ini, sistem komunikasi yang dimilikinya merupakan sistem komunikasi terbaik yang pernah dikenal dunia. Teknologi informasi dan komunikasi tercepat telah dikembangkan secara mengejutkan di negara ini. Aa Atu dan Kang Yudhe telah mengembangkan sebuah teknologi informasi dan komunikasi dengan mengngunakan kecepatan cahaya sebagai penghantarnya.  Hasilnya, di negara ini Anda bisa mengunduh file sebarat 1 Gb ataupun lebih hanya dengan menggunakan sistem “one-clik unduh.” Berbagai ilmuwan telah datang hanya untuk mempelajari sistem ini namun belum ada yang mampu membuat yang sebanding apalagi menyaingi.
Bukan hanya dalam dunia maya, dalam hal kemajuan ilmu pengatahuan, terutama, pemeliharaan dan penyalinan berbagai literatur ilmiah juga telah dilakukan secara apik dan canggih. Menteri Pengembangan dan Perkembangan Literatur, Mbak Kamiya Perdana, telah berperan besar dalam hal ini. Ia telah membangun sebuah perpustakaan terbesar dengan koleksi literatur ilmiah terbanyak dan terlengkap yang ada di dunia. Bekerja sama dengan menteri informasi dan komunikasi, berbagai literatur tersebut tidak hanya tersedia dalam bentuk hard copy namun juga soft copy sehingga mudah di akses dan dipelajari, terserah pelajarnya.
Kemudahan di atas tak akan berguna jika sumber daya manusia yang ada di sana tak mampu memanfaatkan dan menjaganya. Menyadari hal ini, menteri pendidikan, Ibu Uswah, berusaha mati-matian untuk mengembangkan sistem pendidikan berbasis akhlaq dan ilmu pengetahuan yang berkesinambungan. Baginya, semua anak harus mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengecap pendidikan. Pendidikan diberikan sejak dini dan disesuaikan dengan bakat yang dimiliki anak. Sehingga, semua potensi yang dimiliki anak-anak bangsa  benar-benar tereksplorasi dan mereka bisa mandiri pada nantinya sesuai dengan apa yang mereka memang kuasai dan senangi. Tak diayal, di negara ini jangankan untuk mencari buta aksara, yang buta teknologi pun tak ada. Pendidikan benar-benar telah diberikan secara merata dengan output bukan hanya berkualitas secara ilmiah namun juga berakhlaqul karimah.
Sebenarnya, negara ini bukanlah negara yang memiliki aset kekayaan yang banyak. Topografi alamnya biasa-biasa saja bahkan dapat dibilang semula tak menarik sama sekali. Tak ada tempat yang bisa dijadikan tempat wisata karena memang tak ada sebuah pulau pun dianugerahi pemandangan yang bisa memesona pengunjung. Namun, semenjak negara ini berdiri dan berkembang, salah satu penghasilan terbesarnya malah di bidang pariwisata. Devisa yang masuk melalui banyaknya turis yang berkunjung bahkan telah menjadikan negara ini tak perlu mengutang hanya untuk membeli perlengkapan perang dan alat-alat pertahanan, atau sekadar pangan. Kakak Najar dan Uda Ipeh adalah dua orang paling berjasa dalam hal ini. Mereka adalah Menteri Tata dan Design Kota yang merubah alam Kalimutu yang tandus dan gersang menjadi sebuah negara fantasi. Design kota dan tata ruang yang meraka buat telah menjadikan pengunjung tak cukup sekali berkunjung untuk mengagumi kehebatan negara ini. Mereka telah menjadikan Negara Kalimutu sebagai objek wisata fantasi berbasis digital pertama di dunia. Entah bagaimana mereka melakukannya.
Gemerlap kecanggihan dan keindahan tata kota tersebut semakin tampak dimata dunia dengan gencarnya promosi pariwisata yang digaungkan oleh Menteri Budaya dan Pariwisata, Mbak Yuni Kurniati. Dia telah bekerja keras menunjukkan pada dunia akan keindahan negeri Kalimutu tanpa perlu mengikuti kontes-kontes keajaiban yang dilakukan oleh perusahaan komersil yang tak jelas adanya. Singkatnya, semua usaha menjadikan negara Kalimutu menjadi negara dengan pengunjung terbanyak ke dua di dunia setelah Mekkah tentunya.
Kenyataan akan kemajuan-kemajuan yang dicapai dinegeri Kalimutu tentunya menuntut sistem tata sosial dan organisasi yang baik. Jika tidak, maka kemajuan ini tak akan bertahan lama. Bisa dibayangkan, bagaimana jika suatu negara dengan rakyat yang beredukasi tinggi dan berbagai pengaruh luar lainnya tidak memiliki suatu sistem yang mengatur akan berbagai kepentingan yang ada. Bisa jadi, tumpang tindih kepentingan, saling rebut kekuasaan, dan adanya satu golongan, organisasi, ataupun ormas yang ingin menonjolkan dirinya menjadi benih konflik yang tak akan bisa dihindari. Merespon hal ini, pemerintah telah menunjuk Bung Rifqi sebagai Menteri Sosial dan Organisasi. Dalam masa kepemimpinannya, Bung Rifqi telah banyak mengambil kebijakan yang menentramkan bagi berbagai kelompok kepentingan. Tak ada kelompok sosial ataupun organisasi yang merasa kecewa atas berbagai keputusan yang diambil oleh pemerintah. Hai ini dikarenakan, semua keputusan tersebut telah dijelaskan oleh Bung Rifqi dalam musyawarah mufakat yang telah dijadikannya sebagai kegiatan rutin.
Kerja keras Bung Rifqi tersebut tidak akan pernah berhasil bila tak ada kerjasama dengan Menteri Survey Nasional. Paman Abdul Razak adalah menteri yang berjasa dalam menyurvei pertumbuhan dan aktivitas penduduk. Berkat jasa Paman Abdul Razak pula pemerintah bisa dengan mudah dalam mengambil kebijakan.   Ekonomi, pendidikan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat telah disurvei secara detail oleh menteri survey nasional secara berkelanjutan dan berkala.
Dinegara ini pangannya melimpah ruah. Tak ada orang miskin yang kekurangan gizi atau makan nasi aking seperti negara tetangga. Miris melihatnya di televisi. Menteri Pangan telah mewajibkan setiap warga menanam Gumbili Nagara di pekarangan rumahnya masing-masing. Gumbili ini tidak untuk dikonsumsi sendiri namun harus diserahkan kepada negara. Gumbili ini kemudian di olah oleh negara, diproduksi untuk masyarakat yang tidak mampu membeli beras dan di ekspor ke luar negeri dan hasilnya kembali digunakan untuk membangun usaha bagi warga tak mampu. Prakarsa ini tidak lain dan tidak bukan adalah pencapaian Menteri Pangan Nasional, yaitu Mak Dwi Pertiwi bekerja sama dengan Menteri Pengentasan Kemiskinan, Neng Hermila Yulianti.
Kemakmuran yang dicapai negara Kalimutu pastinya menyebabkan pemasukan negara ini luar biasa besar. Jika tak ditangani seorang menteri yang cakap dalam mengelola keuangan tentu deflasi telah menjadi wacana ekonomi umum yang melanda negeri ini. Pasalnya, hasil audit keuangan negara selalu menunjukkan angka surplus dengan indeks pendapatan masyarakat di atas rata-rata. Keunggulan ekonomi negara ini terus  terjaga stabil kerena kecakapan Menteri Ekonomi, yaitu Acil Elmy. Acil Elmy telah menjalankan kebijakan ekonomi berbasis kerakyatan yang begitu mantap dan terorganisir.
Selanjutnya, semaju apa pun suatu negara, tak akan ada ketenangan dan kebahagiaan jika rakyat dan pejabatnya adalah orang-orang yang kufur akan nikmat Tuhan. Bukankah kebahagiaan seseorang itu hanya jika jiwanya tenang. Dan jiwa hanya bisa tenang jika mengingat Tuhan. Bila setiap pribadi dalam sebuah negara telah terbentuk menjadi pribadi yang bertaqwa maka bisa dibayangkan bahwa rahmat Tuhan akan dengan serta merta menghujani negara tersebut. Sebaliknya, jika rakyat suatu negara sudah melupakan Tuhan dan menjadikanNya hanya sebagai simbol agar dianggap negara yang religius tanpa pengamalan akan tuntunanNya maka itu hanya akan mendatangkan teguran dan azab Tuhan dalam berbagai bentuk. Pemerintah Kalimutu mengetahui akan hal ini. Sehingga pembinaan keagamaan masyarakat sangat diperhatikan dan merupakan salah satu program inti dalam trilogi pembangunan, yaitu agama, teknologi, dan kesejahteraan. Oleh sebab itu, Menteri Agama dan  sekertarisnya, Ustadz Rizal Mahlufi dan Ustadzah Sherliadati, memiliki tanggung jawab yang besar dalam hal ini. Bekerjasama dengan Menteri Pembinaan Pemuda dan Sekertarisnya, Ukhti Mahlia dan Ukhti Jumi , mereka telah membuat program yang bisa mengorganisir para pemuda dan masyarakat negara ini menjadi rakyat yang cinta akan mesjid, taat beribadah, dan beriman serta bertaqwa. Di negara ini tak ada artis yang berani buka aurat, apalagi membuat video mesum seperti yang terjadi pada negara tetangga. Jika hal ini terjadi, tentu reaksi keras dari kementerian agama telah membekukan meraka hingga tak bisa menginjakkan satu jempol kaki mereka pun di negeri ini lagi.
Kegemilangan-kegemilangan yang telah ditampakkan juga tak berarti apa-apa bila masyarakatnya tidak sehat. Kesehatan di negara ini dijamin 100 % oleh negara dengan mengandalkan penerimaan pajak. Menteri kesehatan, Ses Wahdah, berjanji bahwa tak ada yang sakit bertambah sakit dengan tak mampu membayar biaya rumah sakit. Apalagi ditolak oleh rumah sakit. Kegiatan ini didukung pula oleh Menteri Pemerhati Anak Dan Wanita, Jeng Nurul.
Melihat semua kenyataan diatas, tentu kita menjadi bertanya-tanya siapa gerangan yang menjadi pemimpin negeri ini. Keputusannya dalam menunjuk para menteri professional telah benar-benar membuat siapa pun tercengang akan apa yang telah dicapai oleh negeri ini. Dalam waktu singkat, tak perlu satu abad, negara ini telah menjadi negara adidaya paling berpengaruh di dunia. Ternyata, jika kita melihat ke dalam susunan organisasi kenegaraan tertinggi, kita akan melihat nama Mas Iyan tertera di sana. Mas Iyan  dikenal sebagai negarawan yang ulet dan cakap dalam mengelola pemerintahan. Kebijaksanaannya dalam memimpin dan memberikan kewenangan terhadap para menteri dengan sistem mengontrolan kinerja yang begitu ketat telah menjadikan semua visi dan misi negara tercapai dalam waktu teramat singkat.
Atas semua hasil yang dicapai, maka para negara tetangga mengusulkan agar pemerintah Kalimutu menyelenggarakan sebuah acara. Dalam acara tersebut maka akan diumumkan siapakah yang paling berjasa dalam membangun dan memajukan negara. Para pembesar negara pun berkumpul untuk mempertimbangkan usulan ini.
“Usulan ini tak pernah terpikirkan olehku. Jika usulan ini dilaksanakan kiranya akan bisa memotivasi tiap pejabat dan masyarakat untuk bekerja lebih baik lagi nantinya, benar begitu Kanda Jali?” Tanya Mas Iyan pada menteri penasehat negara.
“Dalam satu sisi memang bisa begitu mas, namun dalam sisi lain mungkin ini akan bisa menimbulkan kecemburuan sosial.” Jawab Kanda Rizali bijak.
            Mas Iyan pun mengangguk mendengarkan jawaban Kanda Rizali.
            “Namun Mas, menurut hemat kami, acara seperti ini memang sudah seharusnya dilaksanakan. Bukankah kita jarang memberikan penghargaan terhadap pejabat dan rakyat yang berprestasi sementara negara ini telah demikian maju.” Usul Ibu Uswah.
“Saya setuju dengan usul Ibu Uswah,” Sahut Acil Elmy.
“Kami juga.” Tambah Kk Najar, Aa Atu, Uda Ipeh, dan Paman Razak.
“Baiklah kalau begitu,” Putus Mas Iyan. “Tante Via, Sebagai Menteri Penyampaian Keputusan Negara tolong sebarkan berita bahwa besok kita akan mengadakan acara penganugerahan pejabat terbaik negeri ini di istana negara.”
“Baik tuanku.” Sahut Tante Via.
Bersambung……

4 comments:

  1. wuuihhh... mantap! aku suka ceritanya. bisa jadi film kaina nich hahahaha

    ReplyDelete
  2. huhuyyy..... looocuooooo.. :D
    imaaajinaasi tingkat tinggiii

    ReplyDelete
  3. Imajinasi itu terjadi setahun yang lalu, kawan. Saat otak kananku masih aktif yang sekarang terdempet skripsi. Haa. Gimana ya klo do your skripsi with your right brain? haa. Maybe it would like be a comic skripsi...:)

    ReplyDelete