Selamat Datang Di Blog Iyan Al-Balangi.Terima kasih telah berkunjung.

Label

Saturday, November 26, 2011

Makalah Metodologi Penelitian (Keroyokan)

Pendahuluan

              Tahap kedua dalam proses penelitian adalah kajian pustaka. Kajian pustaka amat signifikan kedudukannya dalam sebuah penelitian. Kajian pustaka dilakukan oleh peneliti dalam rangka memperoleh informasi yang releven dengan masalah yang diteliti. Seorang peneliti memerlukan informasi berupa teori-teori, konsep-konsep serta temuan-temuan yang berkaitan dengan tema sentral penelitian yang ia lakukan.
              Dengan mempelajari berbagai informasi mengenai konsep-konsep yang telah dikembangkan dalam ilmu yang bersangkutan dan memepelajari metode-metode penelitian yang ada, peneliti akan memperoleh wawasan yang lebih luas. Selain itu, kajian pustaka juga penting guna menghindari terjadinya duplikasi-duplikasi yang tidak diinginkan.

              Dalam melakukan kajian pustaka seorang peneliti akan berusaha menelaah teori-teori serta temuan-temuan dalam rangka menguji suatu teori atau hipotesis penelitian. Dalam proses ini, peneliti juga akan mempelajari temuan-temuan serta metode-metode penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitiannya.
              Berdasarkan pemaparan di atas, maka kita bisa melihat betapa pentingnya kajian pustaka dalam sebuah penelitian. Untuk itu, guna mengetahui lebih dalam mengenai kajian pustaka baik itu berupa pengertian, pengenalan, tujuan, sumber kepustakaan, dan hambatan-hambatan dalam kajian pustaka  mari kita teruskan pembahasannya dalam bab selanjutn









Pengertian Kajian Pustaka

Dan Pengenalan Kepustakaan

(Surya Azmi Hidayat)

A.   Pengertian Kajian Pustaka
Dalam melakukan suatu penelitian, seorang peneliti melaksanakan serangkaian kegiatan yang bertahap. Salah satu tahap kegiatan yang harus dilalui adalah pengkajian bahan-bahan tertulis dari sumber-sumber kepustakaan, kemudian memakainya sebagai acuan untuk penelitiannya, kegiatan ini disebut kajian pustaka. Kajian pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti.
Pada umumnya peneliti melakukan kajian pustaka dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap selama proses penelitian.
Terdapat tiga sumber informasi yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian yaitu:
- Referensi umum: sumber yang dijadikan rujukan utama oleh peneliti, misalnya dari artikel tertentu, karangan ilmiah, buku, dan dokumen lainnya yang berkaitan langsung dengan pertanyaan penelitian. Referensi umum merupakan indeks, yaitu daftar pengarang, judul buku, tempat penerbitan artikel atau wacana atau berupa abstrak. Misalnya Current Indeks to Journal in Education atau daftar abstrak Psychological Abstract. Contoh referensi umum sebagai rujukan yang biasa digunakan dalam pendidikan:
# Education index: Terbit bulanan, memuat lebih dari 300 publikasi pendidikan, data bibliografi terbatas (pengarang, judul, tempat penerbitan). Dari indeks ini peneliti memilih topik yang sesuai dengan penelitiannya. Biasanya terdapat keterangan khusus di mana peneliti dapat mencari rujukan yang lebih spesifik
Resources in Education(RIE): diterbitkan setiap bulan oleh Educational Resources Information Center(ERIC). Volume ini memuat semua tulisan termasuk dokumen peneliti yang lengkap.
Current index to Journals in Education(CIJE): juga diterbitkan bulanan oleh ERIC. Indeks memuat abstrak atau artikel lebih dari 800 publikasi termasuk dari penulis luar negeri tentang masalah pendidikan.
Ada pula publikasi tentang disertai doctor atau tesis master dalam pendidikan, yang berbobot untuk dijadikan sumber rujukan misalnya:
Dissertation Abstract International(DAI): referensi utama untuk disertai yang diterbitkan bulanan DAI memuat abstrak disertai doctor yang berasal dari hampir 500 Universitas di USA dan Canada.
 2. Sumber primer: adalah publikasi di mana seseorang melakukan penelitian penelitian kemudian diterbitkan. Penulis mengkomunikasikan temuannya secara langsung kepada pembaca. Sumber primer penelitian pendidikan adalah journal, misalnya Journal of Research in Science Teaching. Ada journal yang diterbitkan bulanan, tiga kali dalam setahun, dan artikel yang dimuat merupakan laporan hasil penelitian. Dari sudut metodelogi sejarah, sejumlah bahan dokumen yang diterbitkan atau buku yang diperoleh dari tangan pertama (pelaku sejarah) bisa dikategorikan sebagai sumber primer.
3. Sumber sekunder: adalah publikasi di mana penulis mendeskripsikan hasil karya orang lain. Sumber sekunder adalah buku (text books), ensiklopedia pendidikan, kajian penelitian, atau buku tahunan
contoh:
Handbook of Research on Teaching: memuat banyak artikel tentang berbagai aspek pengajaran. Umumnya ditulis oleh peneliti pendidikan yang spesialis dalam bidang yang ditulisnya. Bibliografi cukup luas.
National Society for the Study of Education(NSEE) Yearbooks: diterbitkan setiap tahun dan memuat hasil penelitian dari berbagai topik; setiap buku terdiri atas 10-12 chapter tentang berbagai aspek permasalahan. Juga menerbitkan sejumlah nomor terbitan dari berbagai topik. Daftar nomor terbitan dapat dibaca di bagian belakang buku.
Review of Rducational research: Terbit empat kali dalam setahun, journal penelitian untuk aneka topik pendidikan. Termasuk bibliografi.
Review of Research in Education: terbit tiap tahun; setiap volume memuat survey pendidikan pada topik-topik penting yang ditulis oleh peneliti pendidikan terkemuka
Di perpustakaan terdapat kartu catalog yang memuat informasi singkat yang dimasukkan dalam data base computer .


Ada empat ciri utama studi kepustakaan, yaitu:
1)       peneliti berhadapan langsung dengan teks dan data angka dan bukannya dengan  pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata berupa kejadian , orang atau benda-benda lain.
2)       Data pustaka bersifat siap pakai.
3)       Data pustaka umumnya adalah sumber sekunder yang bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan.
4)       Kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.

Banyak yang menganggap bahwa riset perpustakaan identik dengan buku-buku. Anggapan ini tidak salah namun selain buku-buku ada juga data yang berupa dokumen, naskah kuno dan bahan non-cetak lainnya. Jadi, perpustakaan juga menyimpan karya non-cetak seperti kaset,video, microfilm, mikrofis, disket, pita magnetik, kelongsong elektronik dan lainnya. Berbagai jenis koleksi perpustakaan ini disimpan berdasarkan klasifikasi tertentu. Salah satu sistem klasifikasi yang umum digunakan adalah  Sistem Dewey. Selain Sistem Dewey masih ada lagi sistem Library of Congress. Tetapi apapun sistem klasifikasi yang dipakai, peneliti harus mengenal beberapa koleksi terpilih yang dalam studi pustaka sering disebut alat bantu bibliografis. Yang termasuk ke dalam alat bantu biblografis adalah buku-buku referensi (kamus, ensiklopedi, buku indeks, buku bibliografi yang berisi informasi soal aspek tertentu, buku tahunan, buku atlas,buku direktori, kamus biografi, koleksi khusus seperti kliping dan lainnya), bibliografi buku-buku teks, indeks jurnal ilmiah, indeks buletin dan majalah, indeks surat kabar dan tabloid, indeks dokumen, indeks manuskrip, dan sumber-sumber lainnya.

B.   Pengenalan Kepustakaan
Untuk melakukan kajian pustaka, perpustakaan merupakan suatu tempat yang tepat untuk mendapatkan bahan-bahan yang relevan untuk dikaji, dikumpulkan, dibaca, dicatat, dan dimanfaatkan. Dalam rangka menelusuri teori-teori serta menelaah informasi-informasi yang relevan dengan penelitiannya, peneliti perlu mengenal perpustakaan dengan baik.

Hal-hal yang harus diketahui oleh peneliti untuk keperluan penelitiannya antara lain:
  1. tempat kartu katalog dan pengaturannya, yaitu katalog pengarang, katalog judul, katalog subjek
  2. ruang-ruang dengan rak-rak berisi buku (stacks) yang diberi sandi buku (call number)
  3. prosedur peminjaman buku
  4. tempat referensi umum dan khusus
  5. tempat koleksi bahan-bahan pustaka khusus, misalnya buku-buku langka, indeks
  6. tempat buku petunjuk (directory), buku pegangan (handbook), buku pedoman (manual, guide book)
  7. tempat tesis, disertasi, abstrak, dan laporan penelitian
  8. tempat majalah, jurnal, surat kabar
  9. informasi tentang peminjaman buku antar perpustakaan

                           







SUMBER KEPUSTAKAAN

(Dwi Pratiwi Puji Lestari)

Bahan pustaka dapat berasal dari sumber primer (primary source), sumber sekunder (secondary source), dan sumber tersier (tertiary source).
a.              Sumber Pustaka Primer (primary source)
Bahan pustaka dari sumber primer berasal dari karangan asli yang ditulis. Dengan kata lain, sumber primer merupakan sumber pustaka yang berasal dari karangan asli orang yang telah mengalami, mengamati, atau mengerjakan sendiri. Bahan pustaka semacam ini dapat berupa buku harian (autobiography) tesis/desertasi, laporan penelitian, dan hasil wawancara. Selain itu sumber primer juga dapat berupa laporan pandangan mata atau reportase dan statistik sensus penduduk.
b.             Sumber Pustaka Sekunder (secondary source)
Yang dimaksud dengan sumber pustaka sekunder adalah tulisan-tulisan yang berupa laporan penelitian orang lain, tinjauan, ringkasan, kritik, dan tulisan-tulisan mengenai hal-hal yang tidak langsung disaksiakan atau dialami sendiri oleh penulisnya. Kepustakaan sekunder juga terdapat dalam ensiklopedia, kamus, buku pegangan, laporan, indeks, textbooks, dan abstrak.
Dalam melakukan kajian pustaka, peneliti berusaha sejauh mungkin untuk menggunakan sumber kepustakaan primer yang informasinya lebih otentik. Namun tidak selalu mudah mendapatkan bahasa relevan dari sumber kepustakaan primer. Dalam hal demikian maka peneliti akan menggunakan bahan-bahan dari sumber kepustakaan sekunder. Untuk ini peneliti perlu lebih berhati-hati karena informasi tidak datang dari sumber langsung.
c.              Sumber Pustaka Tersier (tertiary source)
Sumber pustaka tersier dapat digunakan sebagai informasi awal dan untuk penelusuran lebih lanjut. Sumber tersier terutama berupa indeks, abstrak, dan bibliografi.
Seorang peneliti harus mengetahui beberapa cara untuk memperoleh sumber pustaka yang dapat membentuk kajian kepustakaannya. Cara tersebut adalah:
1. Sumber dari karya sebelumnya.
2. Lembaga mana yang menyimpan basis data.
3. Dalam bentuk apa basis data itu tersimpan.
4. Cara yang paling efisien untuk memperoleh informasi.
Sumber kepustakaan yang ada di perpustakaan perguruan tinggi pada umumnya ada dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
1.      Ensiklopedia, yang merupakan sumber referensi yang komprehensip/luas. Selain ensiklopedia umum (general encyclopedia), terdapat juga ensiklopedia-ensiklopedia yang lebih khusus dalam berbagai bidang ilmu (subject encyclopedia).
2.      Kamus, yang memuat kata-kata dengan artinya yang disusun secara alfabetik. Selain kamus juga banyak terdapat kamus-kamus khusus dalam berbagai bidang ilmu.
3.      Buku-buku teks dan buku-buku referensi, yang berisi pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu,
4.      Direktori atau buku pegangan, yang memuat alamat dan data lain serta pedoaman untuk mengerjakan sesuatu.
5.      Biografi, yang memuat data perorangan, antara lain nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, dan lain-lain informasi pribadi.
6.      Indeks, yang memuat daftar karya tulis ilmiah yang disusun secara alfabetik.
7.      Abstrak, yang memuat ringkasan karangan, tesis, desertasi, laporan penelitian, dan sebagainya.
8.      Laporan penelitian, yang secara lengkap memuat hasil proses penelitian-penelitian baru atau kelanjutan penelitian sebelumnya.
9.      Majalah, jurnal, dan surat kabar, yang memuat artikel-artikel yang mungkin relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
10.  Skripsi, tesis, desertasi yang biasanya melaporkan hasil dan proses suatu penelitian.
Sumber-sumber utama kepustakaan yang menyimpan basis data dapat diperoleh dari berbagai sumber :
·              ERIC (Educational Resources Information Center)
ERIC adalah sebuah jaringan informasi yang berada di USA bersifat nasional sebagai pusat informasi yang bersifat desentralisasi. Di Indonesia dikenal dengan nama Pusat Data dan Informasi Indonesia (PDII). ERIC dapat dikatakan sebagai sebuah kantor atau suatu tempat untuk menyimpan sejumlah koleksi tentang berbagai hal dalam pendidikan. Koleksi tersebut dapat berbentuk microfiche (film flat), makalah, risalah atau dokumenyang pada umumnya tidak terpublikasikan. Saat ini ERIC sudah dapat diakses melalui fasilitas internet.
·              Abstrak (Abstract)
Abstrak adalah hasil ringkasan suatu penelitian atau kajian dalam bidang tertentu. Misalnya pendidikan, psikologi, ekonomi, sosiologi. Contohnya:
1. Psychological Abstracts (Washington, DC: American Psychological Association (APA), 1927- ).
2.    Sociological Abstracts (New York: Sociological Abstracts, Inc: 1954- ) dan sebagainya.
·              Indeks (Indexes)
Indeks dapat memberikan judul –judul yang dikatalogisasikan berdasarkan judul utama atau diskriptor tetapi tidak memberikan abstrak atau deskripsi. Contoh-contoh indeks:
1.    Current Index to Journals in Education (phoenix, AZ: The Oryx Press, 1969 - ) lebih dikenal dengan CIJE.
2. Social Science Citation Idex (Philadelphia: Institute for Scientific Information, 1973- ) atau juga dikenal dengan Citation Index.
3.    Dissertation Abstracs Interntional (DATRIX) yang dapat ditemukan dalam Xerox’s Comprehensive Dissertation Index.
·                Reviews
Review atau kajian adalah judul-judul artikel atau tulisan yang melaporkan atau mensintesis beberapa hasil karya dalam suatu bidang dalam suatu periode waktu. Orang yang melakukan review (reviewers) menempatkan artikel-artikel yang relevan dengan topik-topiknya, dan mengorganisasi topik tersebut berdasarkan isinya, mendeskripsikan dan membandingkan serta seringkali mengkritik hasil temuan-temuan tersebut, kemudian diakhiri dengan kesimpulan. Review jurnal-jurnal dalam pendidikan dapatkita temui misalnya:
1.    Annual Review of Psychology terbit di Palo Alto, CA: Annual Reviews, Inc:1950- )
2.    Handbook of Research on Teaching (Chicago: Rand-McNally, 1973- )
·              Jurnal dan Buku
Jurnal dan buku merupakan sumber utama dalam penelitian pendidikan. Jurnal dan buku ini terdiri atas hasil kerja original atau merupakan “raw materials” untuk sumber-sumber sekunder seperti reviews. Jurnal-jurnal penelitian berisi laporan-laporan tentang kajian penelitian,yang memuat secara mendalam tentang metodologi dan hasil. Jurnal-jurnal ini menjadi bahan acuan, sebelum diterbitkan, artikel-artikel ini dikaji dan diberikan kritik oleh penelitilain dalam bidang yang sama.
Manfaat Sumber Pustaka
         Untuk mengetahui apakah topik penelitian kita telah diselidiki orang sehingga tidak terjadi duplikasi.
         Untuk mengetahui hasil penelitian orang lain dalam bidang penyelidikan kita.
         Untuk memperoleh bahan yang mempertajam orientasi dan dasar teoritis penelitian kita.
         Untuk memperoleh informasi tentang teknik-teknik penelitian yang telah diterapkan .




Urgensi Kajian Pustaka dalam Penelitian

Dan Hambatan-Hambatannya

(Yansyah)
A.    Urgensi Kajian Pustaka Bagi Penelitian
Kajian pustaka dan kerangka teori merupakan kerangka acuhan yang disusun berdasarkan kajian berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris yang menumbuhkan gagasan dan mendasari usulan penelitian tindakan kelas. Dasar-dasar usulan penelitian tindakan kelas tersebut dapat berasal dari temuan dan hasil penelitian terdahulu yang terkait dan mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian tindakan kelas. Ary (1983 ) mengatakan bahwa sangat penting bagi peneliti untuk mencari hasil penelitian terdahulu yang cocok dengan bidang yang diteliti sebagai dasar pendukung pilihan.
Dalam pembahasan kajian pustaka dan kerangka teori perlu diungkapkan kerangka acuhan komprehensif mengenai konsep, prinsip, atau teori yang digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Uraian dalam kajian pustaka diharapkan menjadi landasan teoritik mengapa masalah yang dihadapi dalam penelitian tindakan kelas perlu dipecahkan dengan strategi yang dipilih. Kajian teoritik mengenai prosedur yang akan dipakai dalam pengembangan juga dikemukakan.
Kajian pustaka dan kerangka teori dipaparkan dengan maksud untuk memberikan gambaran tentang kaitan upaya pengembangan dengan upaya-upaya lain yang mungkin sudah pernah dilakukan para ahli untuk mendekati permasalahan yang sama atau relatif sama. Dengan demikian pengembangan yang dilakukan memiliki landasan empiris yang kuat.
Kajian pustaka juga digunakan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan diangkat menjadi topik penelitian serta untuk menjelaskan kedudukan masalah dalam tempatnya yang lebih luas. Konstruksi teoritik yang ada dalam kajian pustaka akan memberikan landasan bagi penelitian. Sehingga sumbangan kajian pustaka pada penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.      Konstruksi Teoritik sebagai Dasar
Penelitian apa pun tidak akan terlepas dari kerangka teori. Penelitian tidaklah berarti tanpa teori sama sekali. Paling tidak sebagai pegangan atau pedoman untuk memberikan asumsi atau postulat, prinsip, teori, konsep, preposisi dan definisi operasional.
2.      Konstruksi Teoritik sebagai Tolok Ukur
Penelitian tindakan berupaya untuk meningkatkan kinerja pembelajaran atau proses kegiatan pembelajaran sehingga perlu sarana untuk mengontrol baik tidaknya prosedur yang digunakan. Kerangka teori dapat membantu sebagai ukuran patokan (standart atau tolok ukur) yang dimaksud.
3.      Konstruksi Teoritik sebagai Sumber Hipotesa
Hipotesa pada umumnya dimunculkan dari kajian teori. Teori-teori yang diragukan akan dicoba dan diuji kembali sehingga terbentuklah hipotesa. Dasar rasional mengapa harus diuji kembali karena pembuktian secara teoritis harus diimbangi dengan pembuktian secara empiris.

         Untuk mengetahui apakah topik penelitian kita telah diselidiki orang sehingga tidak terjadi duplikasi.
         Untuk mengetahui hasil penelitian orang lain dalam bidang penyelidikan kita.
         Untuk memperoleh bahan yang mempertajam orientasi dan dasar teoritis penelitian kita.
         Untuk memperoleh informasi tentang teknik-teknik penelitian yang telah diterapkan .

B. Hambatan-Hambatan dalam Kajian pustaka
Kajian Pustaka  tidak selalu dapat dilakukan dengan mulus. Beberapa hambatan yang sering menyebabkan ketidaklancaran kegiatan ini adalah:
1.      Kurangnya atau terbatasnya buku atau sumber kepustakaan lain, terutama yang bersifat ilmiah, dapat menghambat lancarnya penelitian.
2.      Masih banyak peneliti yang belum memahami bahan pustaka yang tertulis dalam bahasa asing terutama Bahasa Inggris. Ketidakmampuan  ini mengakibatkan peneliti tidak bisa memanfaatkan informasi ilmiah dari luar negeri.
3.      Belum semua peneliti memilki kebiasaan membaca tulisan-tulisan ilmiah. Padahal ini sangat perlu dikembangkan agar peneliti dapat selalu mengikuti  perkembangan imu yang ada.
Untuk mengatasi hambatan ini, lembaga atau peneliti sendiri dapat menghubungi lembaga lain atau koleganya untuk saling tukar informasi dan saling meminjam buku-buku ilmiah yang baru. Selain itu, usaha menerjemahkan buku-buku berbahasa asing , terutama Bahasa Inggris perlu digalakkan dan ditangani dengan sungguh-sungguh. Sebaliknya, para peneliti  sudah seharusnya berupaya meningkatkan keterampilan dan kebiasaan membaca, terutama membaca bahan-bahan pustaka berbahasa asing, dengan cara membiasakan diri membaca bahan-bahan pustaka yang berkaitan dengan penelitiannya serta bidang studinya masing-masing. 





























Langkah-langkah Dalam Mengkaji Kepustakaan
(Andi Nuryulianti)

1. Tentukan masalah penelitian setepat mungkin.
2. Baca dengan teliti sumber sekunder yang relevan.
3. Pilih dan baca dengan teliti satu atau dua referinsi umum yang diperlakukan
4. Formulasikan istilah-istilah penting (kata kunci, phrase) yang berkaitan dengan masalah atau pertanyaan penelitian
5. Carilah referensi umum sebagai sumber primer yang releven
6. Temukan dan bacalah sumber primer yang relevan; buat catatan dan simpulkan kata kuncinya.
Mari kita telaah lebih rinci.

Menentukan Masalah Penelitian Setepat Mungkin (tidak mengambang atau meragukan)

Peneliti harus menentukan pertanyaan penelitian secara spesifik. Pertanyaaan seperti: ”Metode mengajar manakah yang paling tepat untuk digunakan?” atau : ”Bagaimana seorang kepala sekolah dapat menjadi pemimpin yang efektif?” tampaknya masih samar-samar untuk menentukan referensi umum. Oleh karena itu pertanyaan penelitian harus lebih terfokus, lebih spesifik dan terukur. Misalnya:
”Apakah metode diskusi lebih efektif daripada metode ceramah dalam memotifasi siswa untuk mempelajari konsep tentang lingkungan?”
”Strategi apakah yang harus dipilih oleh seorang pimpinan agar dapat lebih efektif dalam membina kinerja dan moral stafnya?”

Membaca dengan Teliti Satu Atau Dua Sumber Sekunder

Pada saat pertanyaan penelitian telah dirumuskan secara spesifik, maka penelitian perlu mencari satu atau dua sumber sekunder untuk mempelajari hasil penelitian atau penjelasan sebelumnya. Kemudian carilah gagasan pokok dari masalah yang telah terjawab melalui penelitian tersebut. Gagasan pokok ini dapat meningkatkan mutu pertanyaan penelitian
Beberapa contoh:
Handbook of Research on Teaching: memuat banyak artikel tentang berbagai aspek pengajaran. Umumnya ditulis oleh peneliti pendidikan yang spesialis dalam bidang yang ditulisnya. Bibliografi cukup luas.
National Society for the Study of Education(NSEE) Yearbooks: diterbitkan setiap tahun dan memuat hasil penelitian dari berbagai topik; setiap buku terdiri atas 10-12 chapter tentang berbagai aspek permasalahan. Juga menerbitkan sejumlah nomor terbitan dari berbagai topik. Daftar nomor terbitan dapat dibaca di bagian belakang buku.
Review of Rducational research: Terbit empat kali dalam setahun, journal penelitian untuk aneka topik pendidikan. Termasuk bibliografi.
Review of Research in Education: terbit tiap tahun; setiap volume memuat survey pendidikan pada topik-topik penting yang ditulis oleh peneliti pendidikan terkemuka
Di perpustakaan terdapat kartu catalog yang memuat informasi singkat yang dimasukkan dalam data base computer

Memilih Referensi Umum

Setelah membaca sumber sekunder untuk memperoleh gambaran umum masalah, maka peneliti harus menemukan gagasan yang jelas mengenai apa yang akan diteliti. Dalam hal ini ada baiknya meninjau kembali pertanyaan penelitian, apakah perlu dirumuskan kembali agar lebih terfokus. Sertelah puas, peneliti dapat memilih satu atau dua referensi umum untuk mengidentifikasi journal yang berkaitan dengan masalah.
Contoh referensi umum sebagai rujukan yang biasa digunakan dalam pendidikan:
Education index: Terbit bulanan, memuat lebih dari 300 publikasi pendidikan, data bibliografi terbatas (pengarang, judul, tempat penerbitan). Dari indeks ini peneliti memilih topik yang sesuai dengan penelitiannya. Biasanya terdapat keterangan khusus di mana peneliti dapat mencari rujukan yang lebi spesifik
Resources in Education(RIE): diterbitkan setiap bulan oleh Educational Resources Information Center(ERIC). Volume ini memuat semua tulisan termasuk dokumen peneliti yang lengkap.
Current index to Journals in Education(CIJE): juga diterbitkan bulanan oleh ERIC. Indeks memuat abstrak atau artikel lebih dari 800 publikasi termasuk dari penulis luar negeri tentang masalah pendidikan.
Ada pula publikasi tentang disertai doctor atau tesis master dalam pendidikan, yang berbobot untuk dijadikan sumber rujukan misalnya:
Dissertation Abstract International(DAI): referensi utama untuk disertai yang diterbitkan bulanan DAI memuat abstrak disertai doctor yang berasal dari hampir 500 Universitas di USA dan Canada.

Formulasikan istilah penting

Bila referensi umum telah dipilih, peneliti perlu merumuskan beberapa istilah penting – deskripsi kata untuk membantu menentukan sumber primer. Misalnya untuk menentukan pertanyaan penelitian “Apakah siswa belajar lebih baik bila siswa diajar oleh guru tunggal?” Carilah kata penting dalam pertanyaan ini – kata kunci apa yang terdapat dalam pertanyaan? Kata kunci dalam pertanyaan ini adalah “tim pengajar” carilah kata serupa dan buatlah daftar padanannya misalnya pengajar kooperatif, pengajar bersama dll. Kemudian carilah rujukan artikel yang berkaitan dengan topik ini.

Mencari Referensi Umum

Bagaimana caranya? Meskipun tak ada rumus yang baku, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai penuntun:
Carilah terbitan terbaru yang sesuai. Journal bulanan, journal yang terbit empat bulan, journal tahunan
Carilah apakah ada artikel yang sesuai pada terbitan tersebut.
Buatlah daftar rujukan. Jika menemukan artikel yang cocok, rekamlah dalam bentuk kartu lengkap dengan penulis, tahun terbit, judul, volume dan deskripsi isi.
Lanjutkan mencari terbitan lainnya sehingga anda memperoleh gambaran lengkap dari berbagai artikel sebagai kerangka berpikir anda untuk melakukan penelitian.

Menemukan Sumber Primer

Setelah mencari referensi umum, peneliti hendaknya mempunyai sejumlah kartu bibliografik. Langkah selanjutnya adalah mengelompokkan masing-masing sumber, membacanya, membuat catatan singkat yang relevan dengan masalah. Ada dua tipe sumber utama: journal dan laporan penelitian.
Membaca sumber utama:
Bila semua artikel journal telah terkumpul, mulailah melakukan review/ kajian; mulai dari artikel yang terbaru, kemudian mundur ke artikel-artikel sebelumnya, karena artikel yang terbaru biasanya merujuk pada artikel sejenis yang terbit sebelumnya, dengan demikian peneliti dapat memahami penelitian sebelumnya.
Bagaimana membaca artikel?
Bila anda bingung dan tidak tahu cara yang tepat untuk membaca sekian banyak artikel, ada beberapa saran:
Pertama bacalah abstrak atau simpulannya, kemudian bila perlu baca keseluruhan artikel.
Rekam data bibliografik pada bagian atas kartu catatan
Catatlah hal-hal penting yang menjadi fokus artikel. Artikel umumnya mempunyai bagian-bagian yang standar.
Catatlah hal-hal yang pentinga secara singkat dan jelas. Termasuk hal-hal penting lainnya yang dapat dirujuk kemudian.
Pada masa kini kita dapat mencari artikel journal atau laporan dengan menggunakan computer. Peneliti juga dapat menghubungi penulis dan berkoresponden melalui e-mail. Teknologi masa kini memungkinkanpeneliti untuk memperoleh sumber primer dan sekunder lebih cepat dan canggih.

Menuliskan laporan kajian pustaka

Setelah membaca dan mencatat dari berbagai sumber yang dikumpulkan, peneliti dapat mempersiapkan kajian final. Kajian pustaka terrdiri dari5 bagian yaitu:
Pendahuluan : menjelaskan secara singkat masalah penelitian dan menyusun pertanyaan penelitian. Peneliti juga menjelaskan alasan memilih masalah tersebut dan pentingnya masalah tersebut untuk dikaji dalam penelitiannya.
Kajian pustaka: menjelaskan laporan tentang apa yang telah ditemukan oleh peneliti lain atau membahas masalah penelitian. Kajian penting yang berkaitan dengan masalah biasanya dibahas sebagai subtopik yang lebih rinci agar lebih mudah dibaca. Bagian yang kurang penting biasanya dibahas secara singkat. Bila ada beberapa hasil penelitian yang mirip dengan masalah penelitian, maka dapat dituliskan: ”Beberapa penelitian juga telah dilaporkan dengan hasil yang hampir sama (Adam, 1976;Brown, 1980; Cartwright, 1981; Davis, 1985; Frost, 1987)”

No comments:

Post a Comment