Guru Zuhdi
Mesjid Sabilal Muhtadin
Kitab ilmu Nibras
November
24, 2011
“Jauhi olehmu
majlis yang hasilnya hanya bakakarasan (perdebatan).” Jauhi dalam hal
ini maksudnya, yakni jangan mengikuti, jangan mendukung, dan jangan membuat
majlis atau perkumpulan seperti itu. Karena tujuan perkumpulan adalah untuk
menyatukan pendapat atau bermusyawarah bukan mempertahankan pendapat dan ego
masing-masing.
“Lebih-lebih
masalah agama, semua sudah diatur. Tidak bisa sembarang fatwa. Ada tata cara
fatwa.” Tidak bisa kita sembarang ambil ayat Al-Qur’an dan atau hadits kemudian
diramu dan dipikirkan sendiri. Jadi, hati-hatilah, berpegang pada kitab dan
ketentuannya yang sudah disusun oleh ulama yang ahli dan diakui keilmuannya.
“Musyawarah
diperuntukkan untuk kepentingan umat jangan sampai demi keuntungan suatu
kelompok atau pribadi.” Jika terselip kepentingan-kepentingan tertentu,
disinilah yang biasanya menyebabkan timbulnya bakakarasan.
“Apabila
perkumpulan atau majlis itu diperuntukkan untuk menyebut-nyebut aib orang lain
maka jauhilah.” Apalagi bila perkumpulan tersebut menyebut-nyebut atau
memburukkan shahabat, ulama, dan orang-orang shaleh. Berbahaya merendahkan
ulama. Bagaimana tidak, mengghibah orang biasa pun dosanya besar apalagi
mengghibah orang-orang istimewa disisi Allah dan Rasulullah Saw.
“Jauhi majlis
yang menimbulkan fitnah.” Contoh: majlis dimana bercampur lelaki dan perempuan
untuk berdzikir ditambah lagi dalam keadaan yang gelap. Bisa dibayangkan apa
yang terjadi, Awalnya Allah, Allah….ujungnya bisa Ah…Ah…Ah…hee.
“Pesan Habib,
hendaklah engkau berhati-hati terhadap manusia di zaman sekarang karena:
-
Secara umum mereka banyak
mengambil keputusan berdasarkan pada sangkaan saja. Sehingga berhati-hatilah
terhadap berita yang disampaikan. Cek dulu kebenarannya. Jangan sampai kita
termakan habar bin habar bin habar.
-
Secara umum mereka senang
bila kita salah dan tidak senang bila kita berbuat baik/benar.
-
Jauhi, jangan sampai
tertipu bila mereka memuji mereka dan jangan kita terhanyut oleh kemuliaan atau
kehormatan yang mereka sandangkan kepada kita. Karena kala orang tidak berilmu
memuji atau menghormati kita ada maksud atau tujuan tertentu.”
Jika demikian keadaannya maka bagaiman kita bersikap di zaman sekarang.
Nasehat habib:
-
Jangan membalas, jalan melawani.
-
Doakan dan bila mampu
nasihatilah.
-
Jangan keluar rumah kecuali
penting.
-
Jangan berkumpul-kumpul
kecuali penting.
“Jika kita berharap dalam hidup kita selalu dipandang baik atau dipuji
oleh orang, maka hal itu tidak mungkin.” Bila ada yang memuji maka ada pula
yang mencela, demikianlah hidup. Jadi, tinggal kita saja lagi bagaimana
bersikap. Jadikan hati kita mengerti bahwa ini semua sudah di atur. Kunci
bahagia ada pada diri kita sendiri. Belajarlah menjadi orang yang mengerti dan
sabar. Jangan berprasangka buruk terutama kepada Allah.
“Setiap sujud terakhir bila mampu maka bacalah:
$tRÏ÷d$# xÞºuÅ_Ç9$# tLìÉ)tGó¡ßJø9$#
Wallahu a’lam bissawab.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment