Intimidation Quotient (IQ)
Ini adalah penemuan
terbaru saya mengenai jenis-jenis kecerdasan pada manusia. Intimidation
Quotient (IQ) merupakan suatu kecerdasan yang merespon terhadap otak bagian
gelap manusia di mana terdapat bagian-bagian untuk mengintimidasi, menganiaya,
menindas, dan berbagai tindakan buruk yang merugikan manusia.
Pada dasarnya semua
orang memiliki kecerdasan ini. Entah pada tingkat jenius hingga embicil. Respon
masing-masing orang terhadap kecerdasan ini juga berbeda-beda, tergantung pada kontrol
tiap individu. Meskipun secara nama, kecerdasan ini berefek negative namun
sebenarnya ada pula dampak positif yang bisa didapat. Dengan kontrol diri dan
lingkungan yang baik, maka IQ bisa sebagai sarana menguatkan hubungan
antarteman, keluarga, dan masyarakat. Lho, bagaimana bisa?
Survey telah
membuktikan bahwa tidak semua perasaan cinta, suka, atau pun sayang
diekspresikan dalam bentuk tindakan-tindakan menyenangkan. Beberapa orang lebih
memilih tindakan-tindakan sebaliknya seperti saling mencaci, mengintimidasi,
atau menindas sebagai ungkapan perasaan tersebut. Pernah melihat suatu
keluarga, kakak beradik, atau suami istri saling bertengkar namun setelah itu
mereka kembali bahagia. Ya, itulah contoh kecilnya. Banyak hal di dunia ini
yang tidak bisa kita pandang dengan kacamata kebenaran yang dipakai oleh asumsi
umum.
Sehingga, dengan
demikian, kita tidak bisa memaknai secara sepintas bahwa orang yang seringkali
memaki Anda, memojokkan Anda, dan menunjukkan ketidaksenangan terhadap Anda
sebagai orang yang membenci Anda. Mungkin saja, dia termasuk kategori jenius
atau pintar dalam IQ, sehingga tidak bisa mengekspresikan rasa sayang kepada
Anda sebagaimana orang lain.
Sebagaimana
kecerdasan lainnya, kecerdasan jenis ini juga bisa dikembangkan melalui membaca
buku-buku, film-film, atau berbagai jenis kegiatan yang berbau sadistic
lainnya. Namun ingat, semua harus dalam kontrol dan pengawasan lingkungan yang
baik. Jika tidak, maka mungkin saja, Anda akan masuk dalam list pembunuh
berdarah dingin lainnya.
Terakhir, jenis
kecerdasan ini masih dalam tahap penelitian. Berbagai temuan terbaru akan
sangat mungkin. Kesimpulan akhir sementara, kecerdasan ini ada pada tiap orang.
Jadi, usahakanlah untuk menghilangkan buruk sangka terhadap orang lain yang
senang mengintimidasi Anda. Mungkin saja, dia adalah orang yang sangat
mencintai atau menyayangi Anda.
By Prof. Dr. Iyan Lagi Ngawur Albalangi
gubraakkkk.. kau mmg psychoooo.... :p
ReplyDeletenahhh kan.. pasti dah di ujung tulisannya ada tulisan "by iyan" nyaaa... kd usah di tulis gen orang tahu ne tulisan qm,
ReplyDeleteSy memang bercita-cita menjadi seorang Pyscholog Wi...haa
ReplyDeletehihihi kreatif anak urang ni.....tapi itu berhubungan dengan tema pengajian guru Zuhdi minggu2 ini, tentang hasad dan iri dengki dengan orang lain.
ReplyDeleteSeandainya saya menjadi anggota DPD RI
hai iyann ( berasa manggil diri sendiri ), begeng juga kagak ..? hahahahahaha. Asik ni postingannya. Bener banget lho, gue setuju ama kata "Banyak hal di dunia ini yang tidak bisa kita pandang dengan kacamata kebenaran yang dipakai oleh asumsi umum " . Salam kenal yow. Aku follow ya. And aku tarok linkmu di blogku juga :), SBY - SALAM BEGENG YAHUD.
ReplyDelete@Yanuar Begeng, Kayanya cukup situ aza yg Begeng. Postingan2 qm lebih banyak yg asyik, sy sering mampir. Monggo klo mo memfollow and naruh linknya...thanks. Hee
ReplyDelete@Iezul, kyp lomba SEOnya, kyx masih masa promos tarus nah....hee
ReplyDelete