Night Party ala Anak-Anak Chonk Band Banjarmasin

Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya
Begadang boleh saja, kalau ada perlunya

Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya
Begadang boleh saja, kalau ada perlunya

Kalau terlalu banyak begadang
Muka pucat karena darah berkurang
Kalau sering kena angin malam
Segala penyakit akan mudah datang
Darilah itu sayangi badan
Jangan begadang setiap malam

            Jika Anda tidak kenal dengan lirik lagu tersebut, maka hanya ada satu kata untuk Anda….That’s “Terlalu.” Hee. As Bang Rhoma Said “Begadang tu should be on purpose.” Nah, anak-anak Chonk Band punya rencana mulia pada malam jum’at, 21 Oktober kemarin.

            Cerita awalnya, Arni and Ipeh, both are Chonk Band Personnel, come to Iyan kos. Mereka ne memang seronok tu  silaturrahmi ke kos teman-temannya. Saking seronoknya, gak tahu teman ngantuk pasti mereka masih nongkrong dan ngobrol berbagai topic sampai entah tidak sadar atau sengaja jamnya larut (memangnya naruh jamnya di sungai ya? Hee). Sama tuh kejadiannya kaya malam Jum’at itu. Semakin malam pembicaraan semakin hot (Hmm…jadi curiga topiknya apa, hee) sampai salah seorang dari mereka interupsi (Kaya sidang DPR z). “Kayapa mun kita bajalanan nah…kita malihat suasana Banjar tengah malam?”

            Nah…mendengar kata bajalanan, that’s my favourite word lah. Apalagi kala itu saya lagi sedang mengerjakan skripsi. Lumayan lah buat release my stress. When all of us say “Agree.” Mulailah kami bertualang.

            Perjalanan start dari Binabrata. Trus meluncur ke siring. Koq Siring? Kami singgah bukan karena mau menikmati suasana siring dimalam hari, but because one of my friends’ lambat banget jalannya. Bukan karena macet Gan…but his motorcycle get some trouble. Jadilah observasi awal kami bermula di sana. There we find some people, and mostly teenagers kumpul-kumpul. Can you imagine what they do at 12.30 a.m. Alamak ini anak-anak muda, kurang kerjaan kali rupanya, jam segitu masih belum tidur. If I at my house…wah sudah di command my mother buat ka kulambu tuh, even to watch tv saja tak boleh over than 10 a.m. Hebat gak tuh my mother’s rulez. Hee.

            Next, after my friend tu come, lanjut deh perjalanan kita buat cari makan. Perjalanan buat makan itu ternyata emang gak gampang Gan, bayangin az dari A. Yani ke Kayutangi, trus ketemu warung singgahnya di A. Yani juga, Woalah, muter-muter toh mas. Tapi itulah sensasi jalan-jalan. Seputer-puternya dirimu, yang penting asyik lah…

            Sekarang kita bahas makanan tengah malam Banjarmasin. Kebanyakan yang masih buka di atas jam 12 adalah warung pinggir jalan sejenis Seafood.   Namun warung jenis itu sepertinya bukan pilihan kami. Kami menyinggahi salah satu warung yang namanya *tit* (maaf disensor karena bukan tempat promosi). Semua personell chonk band pesan Nasi Goreng. But, satu orang dari kami malah dikasih ayam lalapan. Mungkin karena distorsi informasi (bahasa apa tuh? Bener gak sih artinya? Hee).

            Singkat cerita, kami menikmati makanannya, dengan rasa telur dadar yang keasinan, telur mata sapi yang tak berbentuk, dan teman saya yang makan lakatan+ayam lalapan, hee. Pity on him). Trus pas mo cari cuci mulut berupa Durian, ternyata penjual durian telah Kandas pada jm 1.30 pagi. So, bagi Agan-Agan yang mo cari durian di BJM sekitar jln A. Yani jangan jam segitu.

            Kesimpulannya, Bjm ternyata sepi Gan malam harinya. Siangnya memang sih padat akeh jalan ne, but at night, you may to race-race sama your friends. So, sekian dlu ya ceritanya. Moga bermanfaat dan bagi yang bertanya mana bagian rencana mulianya, silakan kalian tafsirkan dibalik tiap kata ini. Hee. CU and good bye. (Foto sengaja dikaburkan untuk mengaburkan identitas para personel, haa).