KCB (Ketika Cinta Bercerita)
Kuperhatikan Cinta yang tingkahnya begitu aneh, kadang tersenyum namun kadang menangis sesenggukan. Kudekati ia dan kucoba bertanya.
“Duhai Cinta mengapa engkau tersenyum dan mengapa pula engakau menangis?”
“Ah tuanku Hati rupanya. Begini tuanku, aku tersenyum karena teringat akan tingkah laku manusia dan akupun menangis karena mengingat tingkah laku mereka pula.”
“Apa maksudmu Cinta?aku tak mengerti, ceritakanlah padaku.”
“Tuanku, aku tersenyum karena bahagia, bahagia karena beberapa orang yang bersamaku bisa merasakan bahagia pula.”
“Siapakah mereka itu Cinta?”
“Mereka adalah orang-orang yang bersamaku dan menjadi dekat dengan Tuhannya, menjadi rindu dengan Rasulullah, menjadi ikhlas mencari nafkah untuk keluarganya, dan senang menolong saudara dalam ketaqwaan dan kebaikan.”
“Jika demikian, lalu mengapa engkau menangis?”
“Aku menangis karena orang-orang yang memfitnahku telah menjerumuskan mereka ke dalam maksiat dan kesesatan. Telah telah mendzalimi diri sendiri dan orang lain dan mengatasnamakan diriku. Oh..tuan Hati, bagaimana tak sakit diriku. Seandainya aku bisa berkata dan suaraku di dengar oleh mereka, niscaya akan kukatakan bahwa mereka telah melemparkan fitnah yang begitu keji terhadapku.”
“Siapakah mereka itu Cinta?”
“Mereka adalah budak nafsu , yang mengatasnamakan aku atas perbuatan keji dan tercela. Mereka adalah para pemuda yang mengatakan bahwa denganku mereka menjadikan pujaan mereka sebagai hal yang melalaikan mereka dari Allah dan peringatan Rasulullah, mereka adalah orang-orang yang menodai kesuciaanku dengan menyentuhkan tangan mereka terhadap perempuan bukan muhrim, meliarkan pandangan mereka, menampakkan aurat agar menarik, hingga tak sanggup memelihara kehormatan dan kemaluannya, mereka adalah orang-orang yang mengatasnamakan diriku hingga tega membuang bayi yang tak berdosa karena ingin menutupi aib atas perbuatan mereka..
Dan aku hanya bisa tertegun mendengar pengakuan Cinta.
No comments:
Post a Comment