Selamat Datang Di Blog Iyan Al-Balangi.Terima kasih telah berkunjung.

Label

Tuesday, June 11, 2013

Pantai Goa Cina



Pantai Goa Cina:
Liburan Suka Berbalut Luka

                Next trip….setelah datang dari Bromo pada tanggal  6 Juni 2013 kemarin (lihat ceritanya di sini) tawaran liburan masih berlanjut. Kali ini acara kelas. So, anggota yang ikut tentunya lebih banyak. Destinasi wisata kita yaitu Pantai Goa Cina. Salah satu pantai eksotis di Malang. Kita berangkat pada Minggu, 9 Juni 2013. Kami berkumpul di depan Jl. Surabaya sambil menunggu dua mobil jemputan. Rencana awal, kami berangkat pukul 06.30. Tapi karena kami masih mencintai budaya jam karet Indonesia, maka keberangkatan sejak pukul 8-an. Molor lagi…..
              Jalan menuju Goa Cina yang masih rusak (sekitar 800 M dari jalan raya)
Eksotisme Goa Cina
  Banyak hal yang terjadi.  Setiap orang punya ceritanya masing-masing. Penuh tawa, tapi masing-masing membawa luka. Let's see the detail.
  • Cophank: Kepala suku kelas B. Sebenarnya kurang pantas disebut luka - tapi demi mendramatisir okelah – karena matanya hanya kena pasir akibat main lempar-lemparan sama Yusron, anak  Mak Yun yang baru  lulus TK besar. (Woalah mas, lawanmu gak seimbang).
    Yusron yang siap menyerang Copank
    Sedang bertapa mengharap dapat ilham buat judul Tesis bercita rasa "International"
  • Ronald: Hantu foto fenomenal yang ketiban sial, mulai dari kaki keram hingga salah satu bagian tubuhnya (baca: p*nt*t) yang tergores karena ambisi ingin berfoto di atas karang. Diperburuk lagi dengan kedua handphonenya yang koit karena terkena air laut. (Malang nian nasibmu, Bang).

Tragedi kaki keram
"Kontras"nya dapat, Bang!
  • Bu Des: Pemilik kamera yang harus menanggung rugi karena property buat jepret-jepretnya tersebut mati dihantam ombak.

Des, gayamu. Hubungi 085243547***
Ya Allah...berilah hamba jodoh.
  • Lia: Mbak slow motion (kata Ronald ya) yang kehilangan salah satu sepatu kaca (baca; plastik).

Slow...1,2,3...100...Jepret...
Awas Lia, dibelakangmu ada penampakan.
  • Mita: Mbak salah kostum (klo kata Copank) yang hampir kehilangan sandal seharga 150 ribu dan pulang dengan pakaian basah karena tak membawa ganti.
Komposisinya cantik, Mbak.
Kularungkan galau bersama butiran pasir yang dibawa ombak (Mita, 2013)

  • Mak Yun; Maknya Yusron yang selalu menjaga tas kami namun harus pulang dengan membawa gossip. (Dasar, kita memang tidak tahu terima kasih. Maafkan kami ya, Mak).
Mak Yun lagi begaya
Kaya tim sukses pilkada, Mak.

  • Yusron: Anak Mak Yun yang berkali-kali hampir terbawa ombak dan sekali tertelan batu karena hobinya bermain dan berlari-lari dipinggir pantai.
    Before: Masih rapi.
After: Keramas pake pasir, Dek?
  • Yudha and Ratih: just a couple who wanted to enjoy their holiday tapi harus menerima nasib kalo kotak makan kesayangan Ratih hilang entah kemana.

Pilih pasangan nomor 2
Biar deburan ombak menjadi saksi kita berdua
  • Iyan: Cowok kalem dan baik hati yang harus terluka dan telapak tangan kemasukan pasir karena adegan ingin foto loncat bareng namun keburu didebur ombak.

Putra duyung yang terdampar
Tragedi foto loncat berujung luka
  • Tiara: sales oriflamme yang dua kali hampir terseret ombak (luar biasa berarti tarikan ombaknya).

Itu ombaknya apa orangnya yang keseret?
Produk Oriflame tak ada yang anti ombak ternyata.
  • Raka, manusia paling tak terkontaminasi sejak awal kuliah hingga sekarang meski teman2 yang lain sudah mulai "Nggilani." Sepertinya tak ada laporan sedih dari beliau kecuali lipatan celana yang dipenuhi pasir.
    The smiling Raka
    Stay Cool di mana pun berada
Meski begitu, semuanya masih tampak happy. Kami pulang sekitar pukul 1 siang. Menikmati perjalanan dan mencicipi bakso Solo di daerah Turen. Sekian ceritanya, sampai jumpa di liburan selanjutnya.:-)
 Dan ini edisi foto narsis sama-sama.
 Raka: "Merdeka"

2 comments: