Selamat Datang Di Blog Iyan Al-Balangi.Terima kasih telah berkunjung.

Label

Monday, January 14, 2013

Part II of Hikayat Pencuri CD


Hikayat Pencuri CD (Part II)


Bergabung
Hari itu semua fakta telah terungkap. Tim pencari fakta “Manis Manja Detektif” pun kini telah melaporkan semuanya kepada polisi berdasarkan bukti-bukti yang mereka peroleh. MR dipenjara dengan masa tahanan lebih lama dari para koruptor.
 Meski demikian, murung di wajah Izha belum bisa terhapus. CD yang ia cari belum ditemukan ditempat MR. Kemungkinan MR telah mengirimkannya kepada bosnya.
“Hik…hik…hik,” Tangis Izha, “Bagaimana ini, pencuri telah ditangkap namun CD kesayanganku belum juga ketemu.”
“Sabarlah Bu, Izha! Nasehat Bu Kurniati, “Kami dan para polisi akan bekerja keras untuk meringkus bos mafia CD ini. Akan aka mengerahkan seluruh tenaga dan apa yang kami bisa demi menemukan apa yang kau cari.”
“Lagipula, kami telah mendapatkan alamat dari MR di mana posisi bos mafia itu sekarang.” Sambung Bu El.”
“Oh…sungguh kalian semua begitu baik. Aku berhutang pada kalian.” Kata Izha.
“Ah, tak usah begitu, Bu. Cukup belikan pulsa aja buat paket kita internetan nantinya. Biar kita tetap bisa whatapps-whatapps-an lagi.” Sahut Bu RT.”
“Cape deh…kukira gratisan beneran pertolongannya. Okelah kalau begitu.” Jawab Izha.
Semua tersenyum senang.
“Tapi harus ikut kalian dalam menangkap bos mafia itu.” Kata Izha.
***

Malam Penyergapan
Malam itu, tim pencari fakta  “Manis Manja Detektif”  beserta Izha dan polisi mengepung persembunyi Ipeh. Seorang yang diduga sebagai otak dari segalanya. Dialah yang disebut sebagai Bos Mafia CD. Dia memiliki jaringan International sehingga sulit sekali dilacak. Namun, tertangkapnya MR sepertinya bisa menjadi akhir dari pelariannya.
Sepertinya usaha pengepungan itu tidak akan sulit. Pasalnya, Ipeh sama sekali tidak menugaskan anak buah untuk menjaga rumah persembunyiannya yang terletak jauh di perbukitan. Mungkin ini semua ia lakukan agar tidak mencolok dan menjadi perhatian warga lainnya.
Pak Rifqi mengeluarkan keahliannya. Dia bisa membuka pintu hanya dengan memasukkan bulu hidungnya ke lubang kunci. Dan luar biasa, pintu terbuka dengan mudahnya.
“Sepertinya gue harus bilang Wow,” kata Polisi yang melihat hal itu.
“Dan sepertinya saa harus koprol” kata Pak Azmi.
“Haaa…aku telah mempelajari keahlian ini sejak masih kecil. Ini adalah bakatku.” Sahut Rifqi bangga.
Mereka kemudian berjalan pelan dalam gelap. Rumah itu tidak memiliki lampu sama sekali. Hanya ada cahaya senter yang dibawa oleh Bu RT. Perlahan mereka mendekati sebuah pintu kamar.
“Tenang, kalian semua sekarang mundur. Aku ingin menunjukkan keahlianku.” Kata Bu RT.
Semua mundur perlahan. Mereka menunggu seperti apakah keahlian yang dimaksud Bu RT.
Mula-mula Bu RT memasukkan telunjuknya ke hidung. Mengorek-ngorek hidungnya hingga gatal dan kemudian:
“Hattttttttcim” Sebuah suara bersin cetar membahana badai O’lala terdengar. Pintu kamar itu hancur seketika. Izha, Manis Manja Detektif, dan para polisi itu pun terkejut mendengar suara bersin yang begitu dahsyat.
“Wow” lalu mereka semua koprol.
Ipeh yang sedang tertidur pun terbangun dan begitu terkejut dengan penyergapan itu. Dia masih memakai celana dalam batik di kepalanya. Iya, aneh memang. Seperti keterangan MR bahwa Ipeh seperti seorang psikopat. Dia berkelakuan aneh. Dari semua koleksi keanehannya itu yang paling menonjol adalah dia selalu memakai celana dalambekas wanita di kepalanya. Di kala siang atau sedang berjalan-jalan, ia menutupi celana dalam itu dengan kain atau topi besar.
“Heh, ternyata kalian berhasil menemukan persembunyianku.” Kata Ipeh sinis.
Mendengar suara itu, Izha seperti mengenalnya. Ia langsung merebut senter yang ada ditangan Bu RT dan mengarahkannya ke wajah Ipeh. Dan alangkah terkejutnya ia.
“Kau…Hanif? Kau Hanif kan. Mengapa kau melakukan semua ini padaku.” Tangis Izha.
Semua yang ada di sana tertegun. Hanya Bu RT dan Pak Rifqi yang tahu kenapa Izha begitu terkejut melihat wajah itu. Iya, Ipeh ternyata adalah Hanif. Kekasih Izha 20 tahun silam. Mereka saling mencintai namun entah kenapa mereka putus. Celana dalam batik yang berada di kepala Ipeh itu sesuangguhnya adalah pemberian darinya. Hadiah ulang tahun Izha yang ke-21.
“Kau mau tahu heh.” Kata Ipeh. “Ini semua memang rencanaku. Aku membentuk jaringan mafia pencuri CD ini hanya untuk menemukan CD batik ini. Selama 20 tahun usahaku. Akhirnya aku menemukannya. Haaaaa”
“Tapi kenapa,” jerit Izha sedih.
“Kau mau tahu kenapa? Aku juga ta tahu kenapa. Sama alasannya dengan kenapa kau putuskan aku waktu itu. Aku tahu kau masih mencintaiku. Jika tidak, mana mungkin kau kan mencari celana dalam ini begitu serius.” Teriak Ipeh yang kini dengan nada sedih.”
            “Aku…aku…tak bisa menjelaskan kenapa aku memutuskanmu. Aku…aku…” Jawab Izha getir. Kini dia hanya bisa menangis tanpa melanjutkan kata-kata.
            Suasana tegang itu kini berubah menjadi suasana penuh pertanyaan di hati Bu El, Pak Azmi, Bu Kur, dan para polisi. Kini semuanya menjadi terharu. Di saat seperti itulah Ipeh melihat celah untuk dirinya. Ia menarik nafas dan mengeluarkan jurus andalannya. Dan Tiba-tiba
            “Puuttt…puuttt…putt…puuttt….puttt.”
Rupanya Ipeh mengeluarkan jurus pamungkas miliknya, kentut rentet lima. Kamar gelap itu kini seperti dipenuhi asap dengan bau busuk.
            “Oh…tolong” Kata Bu El. “Aku tak tahan lagi. Aku sudah lemas.”
            “Iya, kita harus keluar dari ruangan ini. Jika tidak, kita bisa mati lemas di sini.” Kata seorang polisi.
            “Tapi,” Kata Bu Kurniati “Kita Ipeh akan melarikan diri. Kita belum mendapatkan CD batik itu. Kasihan Bu Izha.”
            “Sudah….kalian tidak usah memikirkan itu. CD itu telah kembali kepada pemiliknya. Aku tak akan mengerjarnya lagi.” Sahut Izha dengan masih tersedu sedan.
            “Baiklah,” kata Bu RT, “Kita harus segera keluar dari sini.”
            Semua bergegas keluar, mencari tempat aman.
            “Heh,” kata Pak Azmi, “ Akhirnya kita semua selamat.”
            “Iya, syukurlah.” Sahut Bu El.
            “Tapi sebentar,” kata Pak Rifqi, “Apa kalian melihat Bu Izha.”
            “Apah?” Bu RT panik, “Iya, Bu Izha kemana?”
            “Jangan-jangan,” kata seorang Polisi.
            “IZHA MASIH TERTINGGAL DI DALAM.” Teriak Manis Manja Detektif serentak.
            Dan baru saja mereka mau kembali ke gedung itu, tiba-tiba.
            “DOAAAMMMM”
            Gedung itu meledak. Rupanya kentut ipeh itu mengandung senyawa kimia yang akan meledak dalam 10 menit setelah terkontaminasi dengan udara luar. Semua kini menjadi puing.
Tamat

Izha meninggal bersama kentut mantan kekasihnya. Entah alasan apa hingga ia memutuskan pacarnya tersebut. Ipeh sekarang pergi entah kemana. Tapi menurut suatu kabar, ia telah bunuh diri dengan kentutnya sendiri setelah mengetahui kematian Izha. Cinta memang kadang aneh. Kadang membawa bahagia namun tak sedikit yang hatinya juga terluka atau menjadi ‘gila.’

No comments:

Post a Comment