Selamat Datang Di Blog Iyan Al-Balangi.Terima kasih telah berkunjung.

Label

Thursday, September 27, 2012

Tips


Nikah, Ragu?
            Mengambil keputusan untuk menjalin hubungan yang serius atau melangkah ke jenjang pernikahan itu ternyata tidak mudah. Tidak seperti ketika kita mau memilih untuk melanjutkan kuliah (mungkin ini analogi yang tidak sebanding). Ketika kita mau melanjutkan kuliah, permasalahan itu hanya pada diri kita. Apakah kita masih mau atau tidak, masih ada dana atau tidak, dan sebagainya. Sementara, ketika kita mau menikah, maka kita melibatkan orang lain dalam pengambilan keputusan itu. Mulai dari orang tua, calon mertua, keluarga besar, dan tentu saja pasangan kita.
            Kadang ragu itu mungkin datang. Kata “cocok” dan “yakin” itu benar-benar merupakan sebuah proses. Tidak disangkal mungkin dibenak kita pernah terlintas pertanyaan “Benarkah ia cocok denganku?” “Benarkah kami berjodoh?” “Benarkah aku yakin akan menghabiskan sisa hidupku bersamanya?.” Pertanyaan pertanyaan ini harus kita yakinkan benar dulu sebelum mengambil keputusan tersebut. Namun, satu hal yang kita harus ingat bahwa rasa ragu itu akan terus ada selama kita berharap pasangan kita sempurna.
            Setelah kita merasa yakin maka ditahap selanjutnya keraguan pun masih bisa muncul. Kali ini bukan tentang pasangan kita, namun tentang kehidupan pasca nikah nanti. Pertanyaan yang mungkin muncul dibenak kita seperti “Gimana ya setelah menikah nanti?,” “Kira-kira aku siap gak jadi kepala/ibu rumah tangga?” “Aku siap gak ya hidup mandiri?” (pertanyaan terakhir buat anak yang suka gelantungan pada orang tua, hee). Tahap inilah yang membuat masa penantian untuk mengambil keputusan bahwa aku siap menikah denganmu pada tanggal dan tahun ini menjadi terasa lama. Kesiapan mental memakan waktu yang lebih lama kadang dibanding kesiapan material.
So, bagaimana cara mengatasinya? Penulis sendiri di sini tak bisa berbicara banyak. Namun apa pun permasalahannya, cobalah tips-tips berikut:

1.      Terimalah pasangan kita dengan cinta. Kita tidak akan pernah menemukan orang yang tepat bagi kita bila kita selalu memakai kacamata “sempurna.” Cukuplah bagi kita bahwa ia baik untukku dan aku menyayanginya dan begitu pun sebaliknya.
2.      Ingatlah bahwa kehidupan adalah proses. Kita tidak akan pernah siap sebelum kita menjalani. Pikirkan bahwa apa yang ada di depan adalah tantangan bukan masalah. Jika kita tak berani mengambil keputusan melangkah, maka kita telah mati langkah dalam kehidupan ini.
3.      Percayalah bahwa kita tidak sendiri. Bersama akan lebih baik. Dia, keluarga, dan tentu saja, Allah selalu akan memberikan pertolongan bagi kita. Berdiskusilah setiap ada permasalahan, bertanyalah dengan orang tua yang lebih berpengalaman, dan berdoalah semoga kita senantiasa diberi petunjuk dan kekuatan.

Hidup merupakan sebuah perjalanan panjang menuju Tuhan. Jangan melangkah sendiri. Bawa serta pasanganmu, keluargamu, sahabatmu agar kau tak sendirian. Ingat, bahwa domba yang sendirian akan lebih mudah dimangsa oleh serigala dibanding domba sekawan. Bersama selalu lebih baik.:-)
Pagi di Malang, 8.15, Sep 28, 2012, Iyan Albalangi

1 comment: